Keterampilan Bertanya

Posted by fajar

A.    Defenisi dan Fungsi Pertanyaan
Fungsi pertanyaan didalam kegiatan pembelajaran Menurut  Turney (1979) mendefenisikan 12 fungsi pertanyaan seperti itu :

1.      Membangkitkan minat  dan keingintahuan siswa tentang suatu topik.
2.      Memusatkan perhatian pada masalan tertentu.
3.      menggalakkan penerapan belajar aktif.
4.      merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.
5.      menstruktur tugas – tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara maksimal.
6.      mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
7.      mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
8.      menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan  pemahamannya tentang informasi yang diberikan.
9.      melibatkan siswa dalam memamfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong mengembangkan proses berfikir.
10.  mengembangkan kebiasaan menanggapi pertanyaan teman atau pernyataan guru.
11.  memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi.
12.  menyatakan perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa.
Masih banyak  lagi fungsi pertanyaan yang dilaporkan oleh para peneliti namun dari daftar diatas, sudah dapat kita simpulkan bahwa fungsi pertanyaan tersebut sangat bervariasi.

B. Keterampilan Bertanya Dasar
1.      Pengertian
Pengertian keterampilan bertanya dasar secara etimologis bertanya diuraikan menjadi dua suku kata yaitu “terampil dan tanya”. Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti “cakap dalam penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan”. Dengan demikian keterampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak yang menjadi lawan bicara.
Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau suruhan, yang menuntut respon siswa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir, dimasukkan pertanyaan. Pendapat serupa dikemukakan oleh G.A. Brown dan R.Edmonson dalam Siti Julaeha, pertanyaan adalah segala pertanyaan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan).
Merujuk pada dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yangn diajukan tidak selalu dalam rumusan kalimat Tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atas pertanyaan, selain tiu dimaksudkan adanya respon siswa.

2.      Tipe dan syarat-syarat bertanya
Adapun Tipe dan bentuk pertanyaan sangat beragam, penggunaan dalam bentuk setiap pertanyaan bergantung pada tujuan  yang diharapkan, tipe pertanyaan yaitu:
a.       Pertanyaan yang menuntut fakta-fakta, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih daya ingat siswa terhadap sesuatu yang pernah dipelajarinya.
b.      Pertanyaan yang menuntut kemampuan yang membandingkan,, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih daya fakir analisis dan sintesis.
c.       Pertanyaan yang menuntut kemampuan memperkirakan, yaitu pertanyan untuk mengembangkan atau melatih kemampuan atau membuat perkiraan-perkiraan.
d.      Pertanyaan yang menuntut kemampuan analisis, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan daya analisis.
e.       Pertanyaan yang menuntut pengorganisasian, yaitu pertanyaan untuk mengembangkan atau melatih kemampuan berfikir secara teratur.
f.       Pertanyan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya, yaitu pertanyaan untuk memberikan penegasan atau meyakinkan tentang sesuatu kepada siswa, pertanyaan ini digolongkan dengan pertanyan retorika yang tidak perlu mendapatkan jawaban.
Syarat pertanyaan yang harus diperhatikan agar pertanyaan yang diajukan kepada siswa mendapat respon yangn baik adalah:
1.      pertanyaan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat atau bahasa yang mudah ditangkap oleh pihak yang ditanya (siswa).
2.      pertanyan diajukan secara klasikal, berikan waktu untuk berfikir kemudian baru diajukan salah seorang yang diminta untuk menjawabnya.
3.      beri kesempatan secara adil dan merata kepada setiap siswa untuk mendapatkan pertanyaan.
4.      penunjukan siswa yang diminta jawaban  tidak dilakukan secara berurutan atau sistematis,akan tetapi harus diusahakan secara acak agar setiap siswa memusatkan perhatian dan memiliki kesiapan untuk menjawab pertanyaan.


{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment